Gambar 1. Suasana pelatihan pemandu wisata di Desa Bukit Suban
Sarolangun- Pelatihan
Pemandu Wisata sebagai bentuk pengembangan kapasitas pengelola desa wisata di
Kecamatan Air Hitam. Pak Saiful sebagai perwakilan Kantor Desa Bukit Suban
membuka pelatihan. Jumlah peserta yang hadir ada 25 orang terdiri dari kelompok
sadar wisata: Desa Bukit Suban, Desa Pematang Kabau, dan Desa Jernih. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 22
Desember 2019 di Balai Desa Bukit Suban. Pelatihan ini diselenggarakan oleh
akademisi sebagai bentuk pengabdian masyarakat.
Gambar 2. Peserta memberikan respon balik tentang pengalaman menjadi pengelola wisata
Desa Bukit
Suban merupakan sebuah desa yang berlokasi di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten
Sarolangun. Desa Bukit Suban dijadikan sebagai desa wisata yang menyangga
kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD). Berdasarkan penuturan warga, sebagian
besar pengelola dan kelompok sadar wisata belum pernah mendapatkan pelatihan
tentang pemandu wisata. Pengembangan desa wisata perlu disokong oleh sumber
daya manusia yang mumpuni. Selain itu, beberapa desa lain seperti Desa Jernih
dan Desa Pematang Kabau juga memiliki
kondisi yang serupa. Oleh karena itu, pelatihan pemandu wisata dan pengolaan homestay sangat dibutuhkan bagi kelompok
wisata di Kecamatan Air Hitam.
Gambar 3. Peserta mempraktikan kegiatan pramuwisata
Peserta tak
sakadar menyimak materi dari para narasumber, mereka juga diajak terlibat aktif
dalam berbagai kesempatan seperti tanya jawab dan praktik kepemanduan.
Narasumber mendemostrasikan tata cara menyambut wisatawan dan menjelaskan
terkait teknis pemandu wisata. Ketika memandu ada tiga bagian yang perlu
diperhatikan yaitu
a. Pengenalan
diri dan pengarahan, terlebih dahulu pemandu mesti mengetahui informasi individu
atau kelompok yang akan difasilitasi (jika sudah melakukan reservasi). Apabila
menemukan wisatawan on the spot, maka
pemandu bisa menawarkan jasa secara langsung. Pemandu menanyakan hal yang
dibutuhkan oleh wisatawan. Lalu pemandu memperkenalkan identitas diri,
menyampaikan hal-hal yang diperbolehkan dan dilarang. Sebaiknya, pemandu dapat
beradaptasi dengan baik dan membuat suasana melebur.
b. Penjelasan
destinasi wisata, pemandu menyampaikan informasi seputar destinasi. Sebaiknya
informasi dikemas dengan baik dan menarik, sehingga wisatawan dapat menyerap
dengan baik. Kemudian pemandu juga bisa melakukan tanya jawab dan pertukar
pengalaman dengan wisatawan. Lalu pemandu mengantarkan wisatawan ke titik
wisata selanjutnya.
c. Penutup,
kegiatan ini merangkung beragam aktivitas yang telah dilakukan. Pemandu wisata
menyampaikan ucapan terima kasih kepada wisatawan telah bersedia berkunjung.
Jika terjadi kekeliruan dalam tindak tandu dan perkataan, pemandu mohon maaf.
Selain itu, pemandu juga mengingatkan untuk mempromosikan destinasi wisata
kepada khalayak ramai (online dan offline).
Gambar 4. Sesi foto bersama narasumber dan peserta pelatihan pemandu wisata
Selanjutnya peserta ditantang
untuk mempraktikan hal yang serupa secara bergantian. Perwakilan desa
menjalaskan potensi desa wisata masing-masing. Desa Pematang Kabau diwakili oleh
Teguh menjelaskan Depot Tumbuhan obat dan pematang sawah Matraman. Kemudian
Indra mewakili Desa Jernih melakukan simulasi pemandu dengan menjelaskan wisata
Ayik Muap. Sesi terakhir, Mbah Godong
menjadi pemandu Desa Bukit Suban dan menjelaskan wisata Bukit Bogor (ita).
Cek Laman berikut:
Desa Wisata Jernih, https://desawisatajernih.blogspot.com/
Cek Laman berikut:
Desa Wisata Jernih, https://desawisatajernih.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar