Jumat, 03 Januari 2020

Pelatihan Pemandu Wisata di Desa Bukit Suban, Sarolangun

  
Gambar 1. Suasana pelatihan pemandu wisata di Desa Bukit Suban
 Sarolangun- Pelatihan Pemandu Wisata sebagai bentuk pengembangan kapasitas pengelola desa wisata di Kecamatan Air Hitam. Pak Saiful sebagai perwakilan Kantor Desa Bukit Suban membuka pelatihan. Jumlah peserta yang hadir ada 25 orang terdiri dari kelompok sadar wisata: Desa Bukit Suban, Desa Pematang Kabau, dan Desa Jernih.  Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2019 di Balai Desa Bukit Suban. Pelatihan ini diselenggarakan oleh akademisi sebagai bentuk pengabdian masyarakat.

Gambar 2. Peserta memberikan respon balik tentang pengalaman menjadi pengelola wisata

Desa Bukit Suban merupakan sebuah desa yang berlokasi di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun. Desa Bukit Suban dijadikan sebagai desa wisata yang menyangga kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD). Berdasarkan penuturan warga, sebagian besar pengelola dan kelompok sadar wisata belum pernah mendapatkan pelatihan tentang pemandu wisata. Pengembangan desa wisata perlu disokong oleh sumber daya manusia yang mumpuni. Selain itu, beberapa desa lain seperti Desa Jernih dan Desa Pematang Kabau juga  memiliki kondisi yang serupa. Oleh karena itu, pelatihan pemandu wisata dan pengolaan homestay sangat dibutuhkan bagi kelompok wisata di Kecamatan Air Hitam.

Gambar 3. Peserta mempraktikan kegiatan pramuwisata
 
Peserta tak sakadar menyimak materi dari para narasumber, mereka juga diajak terlibat aktif dalam berbagai kesempatan seperti tanya jawab dan praktik kepemanduan. Narasumber mendemostrasikan tata cara menyambut wisatawan dan menjelaskan terkait teknis pemandu wisata. Ketika memandu ada tiga bagian yang perlu diperhatikan yaitu
a.       Pengenalan diri dan pengarahan, terlebih dahulu pemandu mesti mengetahui informasi individu atau kelompok yang akan difasilitasi (jika sudah melakukan reservasi). Apabila menemukan wisatawan on the spot, maka pemandu bisa menawarkan jasa secara langsung. Pemandu menanyakan hal yang dibutuhkan oleh wisatawan. Lalu pemandu memperkenalkan identitas diri, menyampaikan hal-hal yang diperbolehkan dan dilarang. Sebaiknya, pemandu dapat beradaptasi dengan baik dan membuat suasana melebur.
b.      Penjelasan destinasi wisata, pemandu menyampaikan informasi seputar destinasi. Sebaiknya informasi dikemas dengan baik dan menarik, sehingga wisatawan dapat menyerap dengan baik. Kemudian pemandu juga bisa melakukan tanya jawab dan pertukar pengalaman dengan wisatawan. Lalu pemandu mengantarkan wisatawan ke titik wisata selanjutnya.
c.       Penutup, kegiatan ini merangkung beragam aktivitas yang telah dilakukan. Pemandu wisata menyampaikan ucapan terima kasih kepada wisatawan telah bersedia berkunjung. Jika terjadi kekeliruan dalam tindak tandu dan perkataan, pemandu mohon maaf. Selain itu, pemandu juga mengingatkan untuk mempromosikan destinasi wisata kepada khalayak ramai (online dan offline).

 Gambar 4. Sesi foto bersama narasumber dan peserta pelatihan pemandu wisata

Selanjutnya peserta ditantang untuk mempraktikan hal yang serupa secara bergantian. Perwakilan desa menjalaskan potensi desa wisata masing-masing. Desa Pematang Kabau diwakili oleh Teguh menjelaskan Depot Tumbuhan obat dan pematang sawah Matraman. Kemudian Indra mewakili Desa Jernih melakukan simulasi pemandu dengan menjelaskan wisata Ayik Muap. Sesi terakhir, Mbah Godong menjadi pemandu Desa Bukit Suban dan menjelaskan wisata Bukit Bogor (ita).

Cek Laman berikut:
Desa Wisata Jernih, https://desawisatajernih.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar